Ucapan Kesedihan dan Kekwatiran dari Ris boru Simalango di Jerman
Speech of grieve and sorrow from Ris boru Malango in Germany!
Yang tercinta Ibuku, kakakku, adekku dan itoku, inanguda dan amanguda, inagtua dan amanguta, namboru dan amangboru, tulang dan nantulang, keponakanku dan sepupuku.
My dear mother, sisters, brothers and all relatives, including aunts, uncles, nephews, nices and cousins. Dear neighbours, dear friends!
Yang terhormat tetangga-tetangga kami sekitar Sidihoni dan teman-teman sekalian.
Pesan ini aku sampaikan atas kepergian Bapak tercinta Ama ni Roma Simalango.
Terima kasih untuk pemberitahuan kalian semua melalui telepon,SMS dan email kepada kami di Jerman.
Sekarang kesedihanku dan kekwatiranku sangat besar, saya merasa sangat sedih karena kepergian Bapak dan saya hampir tidak mempunyai kata-kata untuk mengungkapkannya. Saya tidak dapat datang mengikuti upacara gondang pemakaman Bapak saat ini.
Saya adalah perempuan batak dan sangat penting bagiku untuk berbuat sesuatu dan dari hati yang paling dalam, ingin bergabung dengan keluargaku dalam kesedihan dalam upacara perpisahan dengan ayah kami saat ini.
Saya sangat berharap banyak, masih dapat bertemu dengan Bapak dalam keadaan masih hidup atau ikut bersama keluarga dalam upacara pemakaman sekarang ini. Saya percaya, banyak orang yang datang ke upacara pemakaman Bapak kami ini.
Bapak kami tidak kaya dalam harta, tapi dia kaya dalam hidup, kaya dalam adat dan kaya akan tingkah lakunya.
Ketika dia bahagia dan tertawa, dia membaginya dengan kami semua.
Bapak kami A.Roma ini sangat mengesankan, mempunyai karakter yang kuat dan sangat pintar.
Dia mempunyai pemikiran yang keras dan keinginan yang kuat dan kadang-kadang ini tidak mudah bagi kami anak-anaknya.
Bersama dengan Inag kami Nai Roma br.Sihombing, selalu sangat senang bertamu terutama tamu-tamu dari luar negeri. Banyak orang bertamu dari Belanda, Prancis,Swiss dan Jerman ke rumah kami. Bapak kami selalu membuka pintu untuk siapa saja yang datang kerumahnya dan menemani tamu-tamunya berjalan-jalan sekitar Sidihoni.
Adalah sangat spesial dan membahagiakan bagiku ketika saya datang pertama sekali ke Sidihoni tahun 1982. Dia membawaku ke Pesta Gondang dan saat itu saya jatuh cinta dengan Budaya Batak dan dengan keramah tamahan orang-orang dari Samosir dan Sidihoni.
Saya mendapat kehormatan menjadi putri/boru ni A.Roma Simalango, saya mencintainya A.Roma sebagai ayah kandungku, seperti darah dagingku.
Dia memberiku nama RIS yang artinya TARULI SUDE.
Bagiku tidak dapat bertemu dengan Bapak lagi sangat menyedihkan dan sangat menyedihkan juga tidak bisa langsung datang dan berkumpul dengan keluarga dalam kesedihan sekarang ini.
Tempatku adalah bersama kalian saudara-saudaraku dan keluargaku, dan tempatkku akan kembali juga dekat kerandanya. Saya sangat ingin menyentuh ayah terakhir kalinya dan untuk mengatakan “Selamat Jalan Bapaku.”
Saya ingin dapat dari sahalanya.
Saya berharap dia akan kuat dalam perjalanan terakhirnya ke Bapa di Surga. Kita yang masih hidup tidak dapat berkata-kata tentang surga. Munkin Bapak kita bertemu denang ompung2 kita ...
Semoga Tuhan memberkati Bapak, memberkati keluarga kita semua dan tetangga di Sidihoni. Semoga keluarga kita Kuat dan Sehat.
Britta dan Saya akan datang ke Sidihoni awal April, dan berziarah ke Makam Ayah dan berdoa untuk Ayah.
Seperti lagu batak yang terkenal "Aku sangat mencintai Ayah, tapi aku datang terlambat".
Dan itu sangat menyakitkan bagiku, walaupun saya di Jerman sekarang ini, tapi hatiku dan pikiranku bersama kalian semua, memikirkan saat ini, saat Upacara Pemakaman Ayah dan itu sangat membuatku sedih.
Foto: Ama ni Roma Simalango waktu kawanku Werner Peipp datang tahun 2008
Aku berharap ayah mendengar pesanku ini sebelum dia meninggal bahwa saya akan datang dan membuat "Partangiangan" untuk dia kalau dia masih hidup. Kuharap dia bahagia mendengarnya.
Dia telah Saurmatua dan mempunyai Anak, Cucu, Menantu dan Hela.
Dia tidak kaya akan harta tapi dia kaya karena punya semua. Dia dapat bantuan dan dia dapat cinta dan hormat.
Terima kasih saudara-saudaraku kerena telah memberikan Ayah Upacara Perpisahan dan Pemakaman sebuah Gondang dimana itu sangat terhormat untuk Ayah kita.
Semoga saudara-saudaraku sehat selalu dan kembali ke tempat masing-masing dalam keadaan sehat dan selamat sampai dirumah di Pulau Jawa.
Dan terima kasih untuk semua yang telah membantu Bapak kami selama sakit dan sampai ke Acara Penguburannya. Kami minta maaf kalau ada kekurangan dari kami.
Semoga Tuhan memberkati kita semua, doa kami bersama kalian semua.
Salam dari Ris boru Simalango bersama Britta dan juga dari keluarga di jerman.
Saya selalu mengingat:
Napuran tano-tano aangging marsiranggongan
badanta padao-dao tondinta i marsigom-goman
Info: Foto2 yang diatas dapat oleh D. Lankes dan M. Naibaho